“Blitar itu di mana sih? Jawa Tengah bukan?”
Helloww? Situ nanya apa menghina sih?? Duuh .. rasanya
sakitnya tuh di siniiih denger pertanyaan semacam itu. Hari gini masa ga tau
sih kalo Blitar itu tempat di mana Bapak Proklamator kita dimakamkan?
BLITAR itu sendiri bisa diurai menjadi kalimat “Bhumi Laya Ika Tantra Adhi Raja”, yang artinya “Bumi Tempat Persemayaman Raja-Raja Merdeka”.
BLITAR itu sendiri bisa diurai menjadi kalimat “Bhumi Laya Ika Tantra Adhi Raja”, yang artinya “Bumi Tempat Persemayaman Raja-Raja Merdeka”.
Raja-raja? Masak sih?Wah, kayaknya emang perlu belajar
sejarah lagi nih. Catat ya, di Blitar itu ada 5 raja besar yang didharmakan
(atau dimakamkan) di Blitar : Ken Arok, Anusapati, Ranggawuni, Raden Wijaya,
dan tentu saja Bung Karno.
Wow .. Hebat donk!
Iya lah ... makanya salah besar kalau kamu underestimate terhadap Blitar. Jadi kalau mau wisata sejarah datang aja ke Blitar. Gak cuma sejarah aja, wisata alam di Blitar juga ga kalah keren sama yang udah terkenal di tivi-tivi loh!
Wow .. Hebat donk!
Iya lah ... makanya salah besar kalau kamu underestimate terhadap Blitar. Jadi kalau mau wisata sejarah datang aja ke Blitar. Gak cuma sejarah aja, wisata alam di Blitar juga ga kalah keren sama yang udah terkenal di tivi-tivi loh!
Wisata? Aaah .. mulai menarik ini!
Ya donk .. Wisata ke Blitar kenapa enggak? Inilah 20 tempat yang ga boleh kamu lewatkan ketika kamu datang ke Blitar!
Alamat : Jl. Ir Soekarno, Bendogerit, Sananwetan, Kota
Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 8°05'04.5"S 112°10'34.0"E
Okelah kalo ga tau persisnya di mana Blitar, tapi soal Blitar
sebagai tempat dimakamkannya Sang Proklamator pastinya udah pada tau semua kan?
Kalo sampai ga tau berarti dulu sering bolos mata pelajaran sejarah! Jadi
pergi ke Blitar tanpa berkunjung ke Makam Bung Karno sama aja makan ayam KFC
tapi ga makan kulitnya .. hahaha! Lagian durhaka banget sih kalo seumur hidupmu
ga nyempatin sekali aja datang untuk berdoa bagi Bapak Bangsa yang telah
berjasa memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan bangsa asing?
Ga cuma urusanberziarah aja tapi di sini adalah tempat buat kamu
belajar sejarah dan membangun nasionalisme lewat buku-buku tentang Bung Karno
yang ada di perpustakaan.Di bagian museum ada banyak benda bersejarah dan juga barang
seni berkelas. Salah satu yang paling terkenal adalah “Lukisan Bung Karno
Berdetak”. Ya! Berdetak! Kalo gak percaya perhatiin deh lukisan tersebut pas di
bagian dada Bung Karno yang berdenyut seolah-olah ada jantungnya!
Alamat : Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Blitar,
Jawa Timur
Koordinat : 8°00'59.0"S 112°12'37.9"E
Candi manakah yang merupakan simbol kebesaran Kerajaan
Majapahit? Tentu saja Candi Panataran di Blitar! Di dalam Kitab Negarakrtagama
disebutkan bahwa Candi Palah (nama aslinya) berfungsi sebagai candi negara dan
beberapa kali dikunjungi oleh Prabu Hayam Wuruk. Candi ini dibangun pada
abad-XII oleh Prabu Kertajaya dari Kerajaan Kadiri, dan kemudian dilanjutkan
secara estafet oleh Kerajaan Singhasari dan Majapahit.
Kenali kembali cerita-cerita rakyat asli Nusantara seperti
Kisah Panji pada relief-relief yang ada sepanjang dinding candi. Jangan lupa
untuk mengintip misteri penampakan suku Indian Maya lengkap dengan pohon
kaktusnya pada relief Kresnayana! Dan jika kamu beruntung, kamu bisa
menyaksikan pagelaran “Purnama Seruling Panataran (PSP)” yang menampilkan para
seniman Nusantara dan Dunia di sebuah “Panggung Persaudaraan dan Perdamaian
Dunia”!
Alamat : Jl. Sultan Agung No.69, Sananwetan, Kota
Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 8°05'53.3"S 112°10'34.6"E
Koordinat : 8°05'53.3"S 112°10'34.6"E
Blitar adalah Bung Karno. Demikian tidak terpisahkannya nama
itu dengan Blitar. So, kalau kamu pengen tau lebih dalam tentang sejarah Bung
Karno, datang aja ke Istana Gebang tempat di mana Bung Karno melewati masaremajanya
sebelum kemudian beliau bersekolah di Bandung.
Ndalem Gebang - begitulah masyarakat local menyebutnya,
adalahrumah milik Raden Poegoeh Wardojo, kakak ipar dari Bung Karno. Namun
orangtua Bung Karno pun cukup lama tinggal di sini, sehingga barang-barang
peninggalannya masih ada, termasuk foto-foto keluarganya. And jangan lupa merenung
di kamar tidur Bung Karno, kalo beruntung kali aja dapat bisikan gaib dari Bapak
Proklamator! Gitu sih kata para sesepuh ...
Alamat : Karangrejo, Garum, Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 7°56'06.0"S 112°18'50.0"E
Koordinat : 7°56'06.0"S 112°18'50.0"E
Tau ga kenapa banyak makam raja di Blitar? Itu karena
keberadaan Gunung Kelud yang dipercaya sebagai tempat para dewa bersemayam
(mirip-mirip Mt Olympus di Yunani yah sob). Maka dari itu Candi Palah dibangun
dalam rangka pemujaan terhadap Batara Palah yang menguasai Gunung Kelud.
Secara geografis Gunung Kelud terletak di wilayah kabupaten Blitar,
Kediri, dan Malang. Ga cuma eksotik, gunung yang satu ini juga terkenal sebagai
gunung yang paling tidak bisa diprediksi erupsinya. Masyarakat percaya bahwa
letusan Kelud ini terkait dengan legenda kemarahan Lembu Sora yang cintanya
kepada Dewi Kilisuci bertepuk sebelah tangan. Terakhir kali Kelud meletus tahun
2014 dan menyemburkan abu hingga ke Bandung! Hanya satu daerah di sekitar Kelud
yang tidak terkena dampak letusannya. Kamu pasti ga percaya, daerah itu adalah
.. Blitar.
Alamat : Dsn. Karanganyar, Modangan, Nglegok, Blitar,
Jawa Timur
Koordinat : 7°59'49.2"S 112°14'25.4"E
Koordinat : 7°59'49.2"S 112°14'25.4"E
Kebayang gak rasanya nyeruput kopi di perkebunan kopi yang
bernuansa zaman kolonial Belanda? Nah, kalo kamu penasaran pengen ngerasain
sensasinya, datang aja ke Keboen Kopi Karanganyar yang terletak tidak jauh dari
Candi Panataran. Di sini kamu bisa menemukan sederet bangunan peninggalan
Belanda yang masih terawatt dengan rapi. Tidak heran jika masyarakat Blitar
sering menyebut tempat ini dengan nama “Kampung Londo”.
Perkebunan kopi 250 ha ini dimiliki oleh Keluarga Denny Moch
Roshadi – salah satu keluarga terpandang di Blitar.Tidak hanya menawarkan
wisata edukasi kopi, tempat ini juga menawarkan wisata budaya dengan keberadaan
museum budaya Blitarnya. “Potret Terakhir”, sebuah koleksi lukisan dari Tibet
akan membuat siapa saja merasa merinding ketika menatapnya. Jangan lewatkan
kesempatan untuk ngerasain nikmatnya seduhan kopi asli Blitar di O.G Café
sembari menikmati alunan musik keroncong tempoe doeloe!
Alamat : Jl. Banteng - Blorok No. 18 Desa
Plosorejo, Kademangan, Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 8°09'23.8"S 112°10'19.0"E
What .. Kampung
Coklat? Perkampungan yang rumahnya terbuat dari coklat-coklat gitu?Ya enggak lah.
Emang Hansel & Gretel?? Tapi berkunjung ke sini sensasinya juga ga kalah
menarik loh dibandingin dongengan Hans Christian Andersen itu. Cuma sekarang
yang punya dongeng namanya pak Chalid yang dulunya adalah petani kakao yang
telah berkreasi membuat ‘dongeng’ yang namanya “Kampung Coklat”.
Di sini kamu bisa menikmati berbagai macam produk coklat
sambil menikmati sensasi berada di bawah pohon kakao. Selain itu kamu juga bisa
belajar bagaimana mengolah biji kakao menjadi coklat sekaligus pengemasannya menjadi
produk coklat yang siap jual. Pokoknya berada di sini kita akan tergoda untuk
cemal-cemil coklat, dan terus ga kerasa begitu pulang ke rumah langsung berat
badan kita nambah 1 kg, hahaha!
Alamat : Serang, Panggungrejo, Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 8°19'48.7"S 112°13'20.1"E
Koordinat : 8°19'48.7"S 112°13'20.1"E
Hah, setelah candi, gunung, sekarang ada pantai juga? Serakah
amat sih Blitar ini!! Hahaha ... apa sih yang ga ada di Blitar kecuali
Jembatan Suramadu (ya iya lah!!). Nah, salah satu pantai unggulannya adalah
Pantai Serang. Hamparan laut biru dan pasir putihnya yang lembut pasti membuat
kita betah berlama-lama di sana.
Gak cuma keeksotikan alamnya yang bisa dinikmati, tapi di
sini kita juga bisa berpartisipasi dalam melepas anak tukik (penyu) pada waktu
tertentu. Pantai Serang ini bakalan mencapai puncak keramaiannya pada setiap 1
Suro di mana masyarakat menyelenggarakan upacara adat Larung Sesaji dengan cara
melarung sebagian hasil bumi ke laut sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan
YME.
Alamat : Desa Tambakrejo, Wonotirto, Blitar, Jawa
Timur
Koordinat : 8°18'56.3"S 112°08'36.8"E
Weleh .. pantai lagi? Ya, karena Blitar itu luas maka garis
pantainya juga panjang sehingga ada puluhan pantai di sini. Salah satu yang
paling eksotik adalah Pantai Tambakrejo. Nah, pantai ini adalah
salah satu titik paling keren untuk ngeliat sunset. Makanya coba deh datang ke
sini sore hari sambil bawa kamera yang bagus, terus tunggu sampai matahari
terbenam kemudian “jepret”, dan upload di Facebook atau Instagram. Wah, dijamin
deh bakalan kebajiran jempol!
Setelah puas main di pantai dan berselfie ria, jangan lewatin
kesempatan makan seafood bakar di sini. Ada banyak pilihan makanannya : kakap,
tuna, udang, cumi, bahkan gurita .. yang ga ada lele (ya iya lah!!). Dan berita
baiknya lagi nih, makan di sini tuh muraaaah banget ... jadi pasti pengen
nambah terus makannya!
Alamat : Sumberjati, Kademangan, Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 8°09'50.5"S 112°08'46.1"E
Biarpun hanya tersisa reruntuhannya doank. tapi dari sisi historis Candi Simping ini jelas tidak bisa dipandang sebelah mata, karena situs ini adalah tempat didharmakannya Raden Wijaya sang pendiri Kerajaan Majapahit!Yupz. Ini adalah Raden Wijaya yang berhasil menyelamatkan Jawadwipa dari invasi Tentara Mongolnya Kubilai Khan. Dan sejak kemenangannya tersebut, ia mendirikan Kerajaan Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.
Dari Kerajaan Majapahit inilah konsep Nusantara muncul dan
menjadi cikal-bakal Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam
Kitab Negarakrtagama, disebutkan bahwa Raden Wijaya didharmakan dalam wujud
Arca Harihara di Candi Simping. Arca Harihara sebagai perwujudan Raden Wijaya
itu sendiri kini disimpan di Museum Nasional Jakarta.
Alamat : Jl. Soedanco Soepriyadi, Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 8°05'38.6"S 112°10'37.5"E
14 Februari hari apa? Taunya pasti Hari Valentine kan? Padahal di hari itu ada peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yaitu Pemberontakan PETA oleh para pemuda Blitar yang tidak bisa lagi mentolerir kesewenang-wenangan Tentara Jepang. Pemberontakan tersebut digerakkan oleh Supriyadi, dr. Ismangil, Muradi, Halir, Soerparjono, Soenanto, dan Soedarmo.Ketujuh pemuda gagah ini diabadikan di dalam Monumen Pemberontakan PETA yang terletak di halaman SMP 3 Blitar.
So, kalo datang kesini jangan cuma sekedar selfie sambil
modal manyun-manyun doank ya pren ... Coba deh renungkan betapa jika pada saat
ini para pemuda melewati 14 Februari dengan ngasi kado cokelat buat kekasihnya,
maka puluhan tahun yang lalu para pemuda Blitar mempersembahkan darah dan air
matanya untuk Tanah Airnya yang dicintai. Hiks hiks ... laah kok jadi baper sih
... MERDEKA!!
Alamat : Bendogerit, Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 8°05'00.9"S 112°10'37.5"E
Jika di Jakarta ada Patung Selamat Datang, maka di Blitar ada “Monumen Selamat Datang Bung Karno”yang siap menyambut siapa saja yang datang di kota Blitar. Patung setinggi 12 meter ini diresmikan pada tahun 2016 dan langsung menjadi salah satu ikon kebanggaan masyarakat Blitar.
Sapa yang gak sungkan sih begitu masuk ke Blitar langsung disambut oleh Sang Bapak Bangsa yang berdiri gagah dengan tongkat komandonya? Jadi jangan sampai kelewatan kesempatan untuk jeprat-jepret di depan patung yang keren ini, sebagai tanda bahwa kamu emang udah pernah datang ke Bumi Bung Karno. Karena datang ke Blitar tanpa berfoto di depan monumen ini sama aja deh datang ke New York City tanpa berfoto di depan Patung Liberty!
Alamat : Bendogerit, Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 8°05'00.9"S 112°10'37.5"E
Tidak jauh dari Makam Bung Karno kita bisa jumpai sebuah rumah kecil tapi menarik. “Omah Djadoel”, yang dari namanya bisa ditebak bahwa rumah ini menyimpan benda-benda kuno. Benar sekali, karena di sini kita bisa ketemu dengan berbagai benda antik peninggalan Zaman Kemerdekaan, Kerajaan Majapahit, sampai Dinasti Ming lho!
Museum mini yang satu ini bukan milik pemerintah tapi milik seorang kolektor benda antik yaitu ibu Ida Suhardja. Bagi para filatelis, tempat ini bisa sangat menarik karena di sini menyimpan koleksi perangko-perangko langka dari seluruh dunia! Omah Djadoel juga tempat yang tepat untuk menggali nasionalisme, karena di sini tersimpan juga kaset-kaset rekaman pidato Bung Karno, dan berbagai kliping koran selama Pemerintahan Bung Karno 1945 – 1965.
Alamat : Ngadirenggo, Wlingi, Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 7°58'38.9"S 112°25'47.2"E
Koordinat : 7°58'38.9"S 112°25'47.2"E
Dataran tinggi dengan udara sejuk, hamparan hijau, deretan pohon cemara dan pinus, serta kabut tipis yang bergerak pelan. Barangkali kita langsung kebayang suasana di Puncak atau Batu yah. Nah, di Blitar ada juga tempat semacam itu yaitu Perkebunan Teh Sirah Kencong! Ya, begitu kita memasuki area perkebunan kita akan disambut oleh aroma harum semerbak teh yang menyegarkan.
Hawanya yang sejuk bakalan membuat kita betah berlama-lama di sini, apalagi sambil nyeruput hangatnya teh di dalam gubuk. Selain itu kita juga bisa belajar proses pembuatan teh mulai petik daun, pengeringan, fermentasi, penghalusan jadi bubuk, dan pengemasanakhir. Gak cuma itu, di daerah dengan ketinggian sekitar 1000 m ini kita juga bisa menikmati air terjun yang indah, dan juga Candi Sirah Kencong peninggalan Kerajaan Majapahit!
Alamat : Candirejo, Ponggok, Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 7°59'52.8"S 112°08'25.1"E
Sebagaimana telah disebutkan di awal bahwa Blitar adalah “bumi persemayaman raja-raja merdeka”, maka kita bisa temukan lagi satu candi yang merupakan tempat pendharmaan raja besar yaitu Candi Kalicilik. Siapakah dia? Nah, di dalam Kitab Negarakrtagama dikatakan bahwa Ken Arok sang pendiri kerajaan Singhasari dimakamkan di “Kagenengan”. Sementara Raffles dalam bukunya “History of Java” menyebut candi ini dengan nama “Candi Genengan”. Maka diduga kuat bahwa candi inilah yang menjadi tempat pendharmaan Ken Arok.
Jadi, ga ada salahnya kan kalo pas di Blitar kita sempatkan berziarah ke Candi Kalicilik, untuk mengenang Ken Arok atau Sri Rajasa pendiri Kerajaan Singhasari, yang juga suami dari Ken Dedes yang kemudian berawal dari rahimnya lah diturunkan raja-raja besar Nusantara selama berabad-abad sesudahnya.
Alamat : Sawentar, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 8°05'55.6"S 112°14'07.3"E
Candi Sawentar adalah candi terbesar kedua di Blitar setelah Candi Panataran. Di dalam candi terdapat sebuah yoni dengan pahatan garuda, sehingga diduga candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan terhadap Dewa Wisnu. Nama “Sawentar” berasal dari “Lwa Wentar” yang disebutkan dalam Kitab Negarakrtagama, di mana diceritakan bahwa Raja Hayam Wuruk beberapa kali berziarah di sini.
Ada dugaan bahwa candi ini juga merupakan tempat pendharmaan bagi Anusapati – putra tiri dari Ken Arok – yang merupakan raja kedua Singhasari. Dugaan ini muncul karena ada kemiripan bentuk dengan Candi Kidal yang ada di Malang yang juga merupakan tempat pendharmaan dari Anusapati. Memang sih belum ada bukti tertulis yang menguatkan dugaan itu. Kebenarannya? Tanyakan saja kepada Doraemon lewat mesin waktu!
Alamat : Desa Tumpakkepuh, Kec. Bakung, Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 8°18'12.5"S 112°06'45.6"E
Koordinat : 8°18'12.5"S 112°06'45.6"E
Ingat satu hal: “siap basah”. Ya, karena Goa Embultuk ini adalah goa dengan aliran sungai di dalamnya. Selain itu persiapkan juga lentera atau senter tahan air. Pokoknya jangan pake hape loh ya, kalo kecemplung air bisa stress ntar! Menyusuri Goa Embultuk sepanjang kurang lebih 1.5 km pengunjung akan disuguhi pemandangan fantastik yaitu deretan stalaktik dan stalakmit yang membuat kita seolah-olah sedang berada dalam rombongan Frodo Baggins yang sedang memburu cincin sakti.
Jangan takut dengan kelelawar di dalamnya karena mereka jarang sekali menyerang orang yang masuk. Selain keindahannya, goa ini juga menyimpan sejarah sebagai tempat pelarian orang-orang PKI pasca Gestapu. Mind you, bahwa meskipun Blitar terkenal dengan Bung Karnonya, akan tetapi Blitar juga terkenal sebagai wilayah dengan simpatisan PKI terbesar se-Indonesia!
Alamat : Jl. Merdeka, Blitar, Jawa Timur
Koordinat: 8°05'53.8"S 112°09'55.1"E
Koordinat: 8°05'53.8"S 112°09'55.1"E
Setiap kota di dunia pasti punya alun-alun. Nah, begitu pula di Blitar. “Aloon Aloon Blitar” dibentuk berdasarkan tata ruang menurut filosofi Jawa. Sehingga di utaranya terdapat Pendopo Kabupaten Blitar, di baratnya terdapat Masjid Jami’, di selatannya terdapat pasar (dan saat ini dibangun juga Kantor Walikota Blitar), dan di sebelah timurnya terdapat penjara.
Sekitar 2 abad yang lalu di alun-alun ini terdapat tradisi “Rampogan Macan”, yaitu adu harimau melawan banteng atau prajurit. Tradisi mengadu harimau sebenarnya sudah ada sejak zaman kerajaan kuno, namun mencapai puncaknya pada masa Amangkurat II dari Kartasura dan menular ke Blitar.Barangkali ini salah satu sebabnya harimau jawa punah, hiks! Saat ini selain berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, Aloon Aloon Blitar juga difungsikan sebagai venue untuk berbagai agenda pemerintahan dan juga tempat melakukan shalat Ied bagi umat Islam.
Alamat : Jl. Sudanco Supriyadi, Bendogerit, Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 8°05'35.7"S 112°10'37.7"E
Meskipun namanya “TMP Raden Wijaya”, tapi ini bukan makam Raden Wijaya-nya Majapahit loh, karena ‘makam’ Raden Wijaya sendiri ada di Candi Simping. Lalu siapa yang dimakamkan di sini? Ya pahlawan lah!! Namanya aja “Taman Makam Pahlawan”, lha masak yang dimakamkan artis-artis dangdut? Yang bener aje loo ... Di bagian depan makam terdapat pintu gerbang besar yang menyerupai ikon Candi Panataran, lengkap dengan hiasan kepala kala yang menyeringai.
Mari kita masuk untuk tabur bunga dan mendoakan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwanya demi kemerdekaan Indonesia. Nah, di bagian belakang yang paling menarik karena keberadaan sebuah tugu yang dinamakan Monumen Potlot. Di sini adalah tempat di mana “Sang Saka Merah Putih” pertama kali dikibarkan pada tanggal 14 Februari 1945 oleh para pemuda PETA, 6 bulan sebelum Proklamasi Kemerdekaan! Pada tahun 1946 Jenderal Sudirman datang kemari dan meresmikannya sebagai Tugu Peringatan Pemberontakan PETA.
Alamat : Begelenen, Srengat, Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 8°03'05.7"S 112°04'48.0"E
Oke, kali ini saya harus jujur. Candi Mleri secara fisik memang tidak terlalu menarik. Selain areanya tidak terlalu luas, benda-benda purbakala yang tersisa di sini memang sudah tidak dalam kondisi bagus. Sepintas area Candi Mleri seperti kompleks pemakaman kuno biasa.
Tapi siapa sangka bahwa candi ini adalah tempat pendharmaan bagi raja Singhasari ke-III yang bernama Ranggawuni? Pernah denger nama itu kan? Kebangeten kalo ga tau. Nah, di Kitab Negarakrtagama disebutkan bahwa Ranggawuni yang bergelar Wisnuwardhana didharmakan dalam bentuk Arca Syiwa di “Waleri” atau “Mleri”. Jadi meskipun candi ini tampak tidak terawat lagi, bukan berarti tandanya kita boleh meninggalkannya begitu saja. Justru setelah kita tahu sejarahnya seharusnya mulai saat ini kita angkat lagi keberadaannya dengan harapan Pemerintah akan menaruh perhatian lebih dalam rangka pelestariannya.
Alamat : Desa Krisik, Krisik, Gandusari, Blitar, Jawa Timur
Koordinat : 7°57'42.9"S 112°22'06.3"E
"Semilir angin siang itu,
dan kecipak air ketika kaki - kaki kita terbenam,
membawa kesejukan di dalam romansa,
dan kecipak air ketika kaki - kaki kita terbenam,
membawa kesejukan di dalam romansa,
dulu..."
Halaaah ... jadi melow gini yak! Tapi duduk di pinggir Telaga Rambut Monte sambil membenamkan kaki di air emang mau gak mau bikin kamu jadi baper. Lha gimana enggak? Di hadapan kita ada telaga bening berwarna tosca seolah-olah di sini adalah pemandian bagi para dewa. Oh ya .. bicara tentang dewa nih, di telaga ini juga terdapat ratusan ekor ikan sengkaring yang juga disebut sebagai “ikan dewa”.
Konon ikan-ikan tersebut sudah berusia ratusan tahun dan merupakan penjelmaan dari para prajurit Majapahit yang dikutuk. Sampai saat ini warga setempat gak berani loh mengganggu ikan-ikan tersebut, apalagi mancing! Di kawasan Telaga Rambut Monte juga terdapat sebuah punden tempat diselenggarakannya upacara adat Sasaji Rambut Monte yang merupakan rangkaian dari adat Bersih Desa.
Betway Casino Review 2021 | Casino Bonus & Games
BalasHapusBetway Casino is a well-known online casino offering sports betting and casino 온라인 카지노 슬롯 머신 games. Although it has many sister sites like Betway Casino and